Draft New Tank

Prince

New Member
Ini draft tank baru, sharing dulu mau minta pendapat member lainnya:
drafttankif7.jpg

Ukuran pxlxt = 100x40x40
Jumlah air 90x40x35 = 126 L (jumlah kotor belum dikurangi LR)

Keterangan Tampak samping:
- Overflow box dibuat di samping tank karena rencananya tank bisa dilihat dari 3 sisi yaitu depan, belakang dan sebelah kiri. Yang sebelah kanan ada tembok jadi overflow box dibuat sebelah kanan.
- Overflow dibuat sepanjang lebar tank agar area air yang diskim cukup luas dan banyak detritus yang masuk ke overflow.
- Pipa inflow ada 2:
1. Sebagai close loop menggunakan ball valve jadi hanya sesekali dibuka secara manual selama beberapa menit untuk membersihkan bagian bawah LR dan tank secara keseluruhan supaya tidak ada detritus yang nyangkut.
2. Inflow normalnya yang dipasang check valve dan ball valve, dimana pipa kedua ini akan ditutup saat pipa no. 1 di atas dibuka saat pembersihan bagian bawah LR dan Tank. Setelah pipa 1 ditutup maka pipa 2 akan dibuka kembali.

Keterangan tampak atas:
- Dalam overflow box akan ada 3 lubang yang terdiri dari 1 lubang outflow ke skimmer (gravitasi feed), 1 lubang ke sump dan 1 lubang terakhir untuk inflow dari pipa no. 2 di atas.
- Di dalam tank sendiri ada pipa close loop yang sambungannya dengan pipa no. 1 di atas.

Tadinya pipa close loop mau di taruh mepet ke kaca bagian belakang tapi katanya buat lubang kaca tidak boleh terlalu dekat dengan pinggiran karena resiko pecah tinggi makanya pipa close loop ditaruh ditengah.

Return pump masih dipertimbangkan antara resun king 3F atau MD40.

Bagaimana pendapat rekan-rekan yang terhormat? :D
 

Prince

New Member
Di bawah LR tapi tidak ditindih, LR-nya ada kaki seperti kursi jadi pipa close loop-nya dilubangi kiri dan kanan untuk meniup bagian bawah + dasar tank.

Outflow yang ke skimmer dipasang busa kasar jadi hanya kotoran halus yang kebawa ke skimmer.
 

@ntony !eonardo

Active Member
Emang rencananya barebottom ya?
Trus pump yg disump kan dicabang 2,mending ada penductornya. Kadang2 kalo pake merek rrc atau taiwan,daya dorongnya suka melemah.
Outflow skimer dipasang busa,yg satunya lagi?
Gw lg imagine yg mslh closeloop dgn 'kursi',msh krg dipahami hehehe...
 

ariawan

New Member
Kalau close loop dibuka hanya sekali2 dan beberapa menit, apakah dalam beberapa menit cukup untuk membersihkan kotoran.
Sementara detritus dan kotoran khan tidak langsung semua ke over flow.

Jangan2 nanti nungguin closeloop terlalu lama ketiduran . . :roll:

Saya pikir kalau close loop lebih bagus kalau ambil air dari Main Tank dan kembali lagi ke MT sesuai dg namanya.
Memang harus pakai pompa khusus tapi efektif karena beban pompa tidak terlalu besar.

Ini saran aja kalau mau tetap seperti gambar sebaiknya pakai pompa dengan flow yang besar.
Checkvalve cukup satu sebelum dicabang.
Jadi closeloop berjalan terus, kalau banyak kotoran yang besar baru valve 2 di tutup.

A. Ariawan

I
 

Prince

New Member
ariawan said:
Kalau close loop dibuka hanya sekali2 dan beberapa menit, apakah dalam beberapa menit cukup untuk membersihkan kotoran.
Sementara detritus dan kotoran khan tidak langsung semua ke over flow.
Untuk mendorong detritus ke luar dari bawah LR sih cukup, sementara untuk ke overflow nanti mengandalkan arus di dalam tank..rencana mau pakai minimal 2 pompa arus (depan dan belakang) yang dipasang di dasar tank dengan output menghadap ke overflow, jadi detritus tertiup ke overflow.

Atau mungkin tank saya lubangi 2 sisi untuk close loop, yang satu sebagai persiapan kalo budget sudah ada tinggal disambung jadi close loop beneran. :?

ariawan said:
Jangan2 nanti nungguin closeloop terlalu lama ketiduran . .
Bisa jadi hahaha....

ariawan said:
Saya pikir kalau close loop lebih bagus kalau ambil air dari Main Tank dan kembali lagi ke MT sesuai dg namanya.
Memang harus pakai pompa khusus tapi efektif karena beban pompa tidak terlalu besar.
Tau aja nih pak :oops: maklum budget tidak besar jadi mesti diirit-irit, satu pompa untuk return dan close loop, memang jadinya bukan close loop beneran tapi fungsi untuk membersihkan detritusnya aja yang mirip.

ariawan said:
Ini saran aja kalau mau tetap seperti gambar sebaiknya pakai pompa dengan flow yang besar.
Checkvalve cukup satu sebelum dicabang.
Jadi closeloop berjalan terus, kalau banyak kotoran yang besar baru valve 2 di tutup.
Yang saya dengar check valve kadang tidak berfungsi apakah benar pak? sebab bisa check valve sampai tidak berfungsi saat mati lampu bisa jadi bencana tuh pak...seluruh tank bisa kering!

Antony said:
Gw lg imagine yg mslh closeloop dgn 'kursi',msh krg dipahami hehehe
Gak susah kok bayanginnya...kan pakai artificial LR jadi bisa dibuat sesuka hati :wink: tapi kalo orang yang kompeten dalam pembuatan artificial LR ini gak sempat mungkin gak jadi :(

Antony said:
Emang rencananya barebottom ya?
Trus pump yg disump kan dicabang 2,mending ada penductornya. Kadang2 kalo pake merek rrc atau taiwan,daya dorongnya suka melemah.
Yap botak bottom :D biar gampang bersihin dasar tank.
Biar dicabang 2 kan gak dibuka dua-duanya...dan sepertinya resun king 3F atau MD40 sudah cukup kuat mengingat ukuran tank yang kecil.
 

@ntony !eonardo

Active Member
Bro,untuk closeloopnya bisa gak kalau pake submersible pump yang biasa, jadi closeloop gak nyambung ke pump di sump?
Sambungan pipa gw pernah bocor gara2 stopkran suka gw buka tutup. Cuma kalau penyambungannya bener,ya gak tau juga ya....

Sori,kalau OOT tapi sekalian aja deh....
1. Artificial LR yg mau u buat kyk gimana?
2. Berarti di display u gak ada dsb, n u cuma ngandelin dsb di sump doank?
 

Prince

New Member
@ntony !eonardo said:
Bro,untuk closeloopnya bisa gak kalau pake submersible pump yang biasa, jadi closeloop gak nyambung ke pump di sump?
Sambungan pipa gw pernah bocor gara2 stopkran suka gw buka tutup. Cuma kalau penyambungannya bener,ya gak tau juga ya....
Seharusnya memang seperti itu, pump untuk close loop dipisah dari return pump dan mengambil air dari display tank kemudian disirkulasi kembali ke display tank. Lebih baik menggunakan external pump karena kalau submersible berarti pumpnya dicelup di dalam sump.

@ntony !eonardo said:
Sori,kalau OOT tapi sekalian aja deh....
1. Artificial LR yg mau u buat kyk gimana?
2. Berarti di display u gak ada dsb, n u cuma ngandelin dsb di sump doank?
1. Belum ditentukan bentuknya seperti apa...yang jelas nanti LR aslinya paling banyak 2 bongkah kecil saja agar tidak ada kepiting dalam tank.
2. Yap benar, fungsi DSB juga bisa digantikan dengan media lainnya seperti misalnya matrix. Nanti mau direncanakan juga melihat space yang tersedia di sump apakh menggunakan refugium atau DSB saja.
 

slyme

New Member
Wah2 om wil, tanknya yg baru simple ya, nga da macem2 ehehhehe...
Itu close loopnya bahaya, kalo kebuka aja air ditank bisa abiz, ehehhehe...
Mau pake pompa eksternal om?
Oh ya kmrn di savera kartini ada wave maker merk Res*n, kyknya seh buat tank gede, soalnya lengkap, ada alat pengatur juga, harga pun murah lho...PM aja kalo mau tau, nga enak ngmg disini soal harga, ehehhehe...
Mana tau om wil mau beli, kan mau pake pompa buat arus kan? nanti kalo bagus saya juga ikut beli, ahahhaha...
Kapan DIY Chiller nya neh?
 

ariawan

New Member
Checkvalve kalau yang karetnya jelek memang suka bocor, krn kalau ada kotoran sedikit aja enggak bisa nutup.
Kalau yang tidak terlalu mahal coba cari di pasar kenari yg buatan korea/taiwan juga cukup bagus. Merk ada bbrp macam yang saya ingat Sanking.

Kalau closeloop tidak pakai pompa luar juga bisa supaya lbh murah.

Caranya :
Bikin 2 lubang seperti closeloop biasa, satu inlet satu outlet.
Posisi pompa terendam dalam sump.
Dari pipa yang tembus ke bawah (inlet/outlet) pakai selang ke pompa, jangan lupa pakai clamp.
Kalau enggak ada clamp pakai karet ban, jelek tapi kuat.

Cara ini mirip posting pak Prince ttg alternatif pendinginan pompa.

Seal pompa lebih baik kalau dicopot dulu lalu dilapisi silicon grease.
Silicon grease yang bagus yang untuk peralatan selam.
Alternatif pakai silikon grease yg untuk komputer. Beli di toko komputer bentuknya seperti tempat salep obat tapi tipis. Harganya 5 rban.
Silicon grease tidak larut di air, nempel di karet jd tidak kontak langsung dg air, menutupi celah halus, licin.

Boleh juga di kasih ballvalve supaya mudah perawatan pompa.
Kalau mau irit tanpa ballvalve , waktu cuci pompa, selangnya di lipat terus ikat, baru buka pompanya.

Tambahan kalau mau irit listrik bisa dikasih timer dicolokannya.
Jadi enggak perlu takut ketiduran kalau nungguin closeloop . . :lol:

Saya pernah coba pakai pompa Hailea dan semuanya berjalan normal asalkan jangan bocor.

A. Ariawan
 

@ntony !eonardo

Active Member
Om Ar, Closeloop yg baik pake apa ya?
Emg fungsinya hny buat ngebrsihin kotoran di dsr doank ya?
Kalo dr pump lgsg ke cl,gak pk selang bs gak? Jd pumpnya ditaro didsr aq?
 

ariawan

New Member
Sebenarnya closeloop hanya perpanjangan dari powerhead/pompa untuk arus.
Jadi tdk masalah kalau pompa tetap ada di dalam aquarium.

Hanya saja pompa di sembunyikan spy tdk mengganggu dekor dan pipa lebih panjang agar arusnya lebih merata.

Konsekuensinya pompa harus besar agar bisa merata.

Salah satu kelebihan close loop adalah flow pompa tidak berkurang banyak.
Hambatan hanya pada pipa, elbow tetapi tidak ada hambatan dari head/tinggi air.

Kalau setting seperti yang pak Prince maka pompa masih harus melawan gravitasi berupa tekanan air yang turun shg akan mengurangi flow.

A. Ariawan
 

BL

New Member
Bung Prince wrote:
Return pump masih dipertimbangkan antara resun king 3F atau MD40.

Kalau saya akan lebih memilih MD40 karena daya tahannya jauh lebih baik.

Fungsi Check Valve pada Close Loop Pump sebetulnya untuk apa? Apa mungkin aliran air bisa berbalik arah?

Salam:
BL.
 

Adrianto

New Member
Bung Prince,

Dari pada pakai close loop yg bercabang lebih baik pakai tunze nano saja pak. Arahkan ke bagian bawah, pasang timer. Beres dah ... kotoran akan berterbangan ke atas. Tunze 6045 berkekuatan 4500 lph .... pasti tokcer

Aquarium yg ini nanti diisi apa Bung ?

Adrianto
 

Prince

New Member
slyme said:
Oh ya kmrn di savera kartini ada wave maker merk Res*n, kyknya seh buat tank gede, soalnya lengkap, ada alat pengatur juga, harga pun murah lho...PM aja kalo mau tau, nga enak ngmg disini soal harga, ehehhehe...
Sepertinya belum mau pakai wavemaker...selain masalah budget juga ukuran tank tidak memungkinkan menggunakan wavemaker resun karena yang saya dengar wavemaker ini cukup powerfull terutama saat "high flow".

ariawan said:
Seal pompa lebih baik kalau dicopot dulu lalu dilapisi silicon grease.
Silicon grease yang bagus yang untuk peralatan selam.
Wah...kalo soal bongkar membongkar sepertinya saya masih belum berani pak...takut kesetrum :oops: trauma... :p

BL said:
Kalau saya akan lebih memilih MD40 karena daya tahannya jauh lebih baik.
Memang sih...apalagi MD40 memang didesign untuk external. Bagaimana dengan Resun SP-6000? Yang bentuknya mirip EHEIM :p ...sepertinya lebih bagus dari King3F.

BL said:
Fungsi Check Valve pada Close Loop Pump sebetulnya untuk apa? Apa mungkin aliran air bisa berbalik arah?
Sebenarnya kalo yang benar-benar close loop tidak membutuhkan check valve soalnya airnya gak kemana-mana, masalahnya saya punya close loop banci alias masih bisa terjadi airnya tershipon habis ke sump bila mati lampu makanya saya maunya pakai manual saja menggunakan ball valve...saat tidak ada di rumah maka ball valve ditutup terus.

adrianto said:
Dari pada pakai close loop yg bercabang lebih baik pakai tunze nano saja pak. Arahkan ke bagian bawah, pasang timer. Beres dah ... kotoran akan berterbangan ke atas. Tunze 6045 berkekuatan 4500 lph .... pasti tokcer
ide yang bagus...taruh satu pompa nano tunze yang diarahkan ke dasar LR bisa jadi alternatif yang bagus karena tidak perlu ngebolongin tank untuk close loop.

adrianto said:
Aquarium yg ini nanti diisi apa Bung ?
LPS, Softies dan sedikit SPS. Yang pertama mungkin LPS + Softies dulu sampai umurnya sekitar 9 bulan baru mulai masuk SPS sedikit untuk coba-coba.
 

Prince

New Member
Pengen sih main SPS....gak tahan liat SPS member lainnya bagus-bagus 8) cuma masih dangkal sekali pengetahuan di SPS.
Lagi pertimbangin lampu, maunya 4x39watt T5 HO tapi belum tahu mau pakai yang merk apa. Dymax ada keluarin T5 HO Fixture, sepertinya pakai itu dengan neon yang europe...jadi casingnya DYMAX tapi neonnya Europe. Sejauh yang saya baca dengan komposisi lampu T5 HO tersebut sudah bisa ke SPS, CMIIW. Ada juga yang saranin pakai MH 150Watt 14000K 1 biji saja, cuma takut suhunya aja karena belum invest chiller.

Nanti dicoba dulu sekitar 6 s/d 9 bulanan untuk ditest baik dari sisi parameter air dan suhu apakah memungkinkan untuk SPS sembari baca-baca lagi mengenai requirement untuk SPS.
 

Adrianto

New Member
Last week end, Paul datang ke rumah saya. Dia itu President Reef Club di Amsterdam. Menurut pengalaman dia melihat aquarium2 top SPS di Belanda kunci sukses nya bukan di lighting MH yg gila2 an besar.

Dari 10 aquarium2 SPS yg dia sempat share photo2 nya / juga videonya, semuanya menggunakan lighting maksimum 1 watt per litter. Dan juga mereka lebih banyak menggunakan T5 serta MH 250W.

MH 400W sangat dihindari di Europe krn menurut dia lumens/watts nya kurang efficient. Dan panjang gelombangnya tidak selengkap T5.
MH watt besar juga cenderung focus cahaya one spot, sedangkan corals membutuhkan cahaya bukan hanya dari bagian atas, tetapi dari samping2 juga perlu. T5 sanggup menyebarkan cahaya lebih baik.

Kalo Bung William mau buat experiment, mohon coba bikin SPS tank pakai 100% T5. Good quality T5 menurut saya sangat penting, coba pakai 6 buah T5 keluaran ATI atau Giesemann 39W.

Ayo lah .... SPS dong ... hehehehe
 

Js

Active Member
Adrianto said:
Bung Prince,

Dari pada pakai close loop yg bercabang lebih baik pakai tunze nano saja pak. Arahkan ke bagian bawah, pasang timer. Beres dah ... kotoran akan berterbangan ke atas. Tunze 6045 berkekuatan 4500 lph .... pasti tokcer

Aquarium yg ini nanti diisi apa Bung ?

Adrianto

100% agree!!! apalagi buat clsloopnya share 1 pump dgn rtrn ngak effective.
 

Members online

Poll

  • Koral saja

    Votes: 0 0.0%
  • Ikan saja

    Votes: 0 0.0%
  • Koral + Ikan

    Votes: 8 100.0%

Forum statistics

Threads
7,153
Messages
197,244
Members
10,603
Latest member
Ken Arok
Top