sunr1s3 said:setau saya T5 biasa dan HO bedanya ya besar watt dan intensitasnya. misal lampu panjang 60 cm T5 biasa cm 18 watt (kalo ga salah ato 20 ya ?) tapi kalo T5 HO itu 39 watt. jadi bisa lebih hemat tempat. selain itu juga tingkat intensitasnya jauh beda. misal kedalaman 50 cm pake T5 biasa, cahaya sampe di dasar udah lemah sementara kalo T5 HO masih kuat. pengetahuan saya soal lighting baru itu pak, saya sendiri juga masih belajar n brows2 soal lighting.
mungkin sesepuh yang lain bisa menambah masukan.mohon maap bila salah harap dikoreksi
Bener bro,maap saya slh ngerti slama ni.dithread konsep lighting diblg pnjg gelombang 420nm-450nm yg bisa memicu proses fotosintesis,makanya saya pikir actinic.stelah saya baca2 lg actinic hanya untuk suplemen,hanya lebih ke warna coral.@ntony !eonardo said:Stau saya -cmiiw-, kalo fotosintesa zooxanthelae dgn daylight->sunlight
Saya kutip dari website aslinya ya (Reefkeeping 101 - Ho! Ho! Ho! Let's Light'em Up! by Tom Murphy)sunr1s3 said:Bener bro,maap saya slh ngerti slama ni.dithread konsep lighting diblg pnjg gelombang 420nm-450nm yg bisa memicu proses fotosintesis,makanya saya pikir actinic.stelah saya baca2 lg actinic hanya untuk suplemen,hanya lebih ke warna coral.@ntony !eonardo said:Stau saya -cmiiw-, kalo fotosintesa zooxanthelae dgn daylight->sunlight
Enaknya diskusi tu kalo salah jd tau benernya (ngetes pemahaman bnr ga) hehe
kiev said:In the 1980s fluorescent tubes started to appear that were just above the wavelength of “black lights.” They produced light in the area of 420-450 nm, and that happens to be a wavelength relished by photosynthetic algae. It quickly became apparent that these lights could be useful in aquariums, and especially marine tanks, where such a light would possibly enable aquarists to successfully maintain corals. That they did, and they were one of the innovations that have made reefkeeping possible.[/color]
Jadi, kesimpulannya?