Wujudkan akuarium laut impian anda.
5. Calcium Reactor.
Apa sih sebenarnya Calcium Reactor?
Ca Reactor sebenarnya adalah sebuah alat berupa tabung yang berfungsi mengganti Calcium dan Carbonate Alkalinity dalam air laut di akuarium kita yang secara terus menerus dikonsumsi oleh mahluk hidup yang kita pelihara dalam akuarium. Mahluk hidup seperti LPS Coral (Large Polyped Scleractinia), SPS Coral (Small Polyped Scleractinia) dan Kerang (Clam) memerlukan Ion Calcium dan Ion Carbonate (Alkalinity) untuk membangun kerangkanya dengan deposit dari Calcium Carbonate. Jadi semua mahluk laut ini mengkonsumsi kedua ion diatas secara terus menerus untuk proses kalsifikasi. Penggantian kedua ion ini bertujuan untuk mempertahankan kesehatan mahluk-mahluk ini dan untuk pertumbuhannya.
Secara sederhana reaksi kimia yang terjadi dalam Ca Reactor adalah:
CaCO3 + H2O + CO2 -> (Ca++) [calcium ions] + 2HCO3- [bicarbonate ions]
Contoh Diagram Calcium Reactor.
Bagaimana prinsip kerja Calcium Reactor?
Didalam tabung Ca Reactor berisi Media Calcium Carbonte dan air laut dari akuarium. Air didalam tabung disirkulasi secara terus menerus dengan pompa sambil diinjeksikan gas CO2. Calcium Carbontae tidak dapat terlarut dengan baik didalam air laut dari akuarium yang mempunyai PH berkisar 8,0 – 8,3 Jadi sirkulasi air dalam tabung Ca Reactor dengan penambahan gas CO2 kedalam tabung bertujuan untuk menurunnkan PH air laut agar menjadi 6,5 – 6,7 dan mengakibatkan Calcium Carbonate bisa terlarut didalamnya. Air keluaran dari Calcium Reactor akan mengandung Ion Calcium dan Ion Carbonate (Alkalinity) yang tinggi untuk mengganti kedua ion dalam air akuarium kita yang dikonsumsi oleh mahluk hidup didalamnya.
Apa saja yang harus ada pada Calcium Reactor?
1. Media Calcium Carbonate (Ca CO3).
Pilihlah Media Ca CO3 yang sudah umum dipakai untuk Reef Tank. Media Ca CO3 yang baik kwalitasnya akan mudah larut dalam air laut pada PH berkisar 6,5 – 6,7
2. Tabung Gas Carbon Dioxide (CO2).
Letakkan tabung gas CO2 pada tempat yang aman dan terikat dengan baik. Tabung gas CO2 bertekanan tinggi, jadi jangan sampai patah pada koneksi kran diatas tabung karena bisa menembak seperti roket. Jauhkan dari panas karena bila gas memuai berlebihan maka tabung gas CO2 bisa meledak. Gas CO2 tidak berwarna dan berbau jadi pastikan semua sambungan koneksinya tidak ada yang bocor.
3. Regulator gas CO2.
Berfungsi untuk menurunkan tekanan gas dari tabung CO2 yang tekanannya tinggi agar menjadi jauh lebih rendah dengan tujuan jumlah gas yang keluar lebih mudah diatur menggunakan Needle Valve.
4. Solenoid Valve.
Berguna untuk menghentikan aliran gas CO2 pada saat listrik padam.
5. Needle Valve.
Berfungsi untuk menyetel jumlah gas CO2 yang dimasukkan ke Ca Reactor melalui Bubble Counter.
5. Bubble Counter.
Gunanya untuk bisa menghitung jumlah gelembung gas CO2 permenit yang kita masukkan ke Ca Reactor.
6. Feed Pump.
Kita bisa gunakan dossing pump untuk pemasok air kedalam Calcium Reactor atau mencabang dari Return pump sebagai pemasok air untuk Ca Reactor kita.
7. PH Controller.
PH Controller tidak harus ada pada Ca Reactor. Apabila ada akan memudahkan kita mengatur PH air laut didalam tabung Ca Reactor. Bila tidak dilengkapi PH Controller maka secara periodik kita bisa memonitor PH pada keluaran Ca Reactor.
Menyetel Calcium Reactor.
Setelah mengisi media dan memasang dan mengkoneksi secara keseluruhan Calcium Reactor, langkah berikutnya adalah menyetel Calcium Reactor untuk memenuhi kebutuhan Calcium dan Alkalinity akuarium kita.
Ada dua kontrol yang dipergunakan, pertama adalah keluaran air dari Ca Reactor dan yang kedua adalah jumlah bubble permenit Gas CO2 yang kita injecsikan.
Berikut ini adalah langkah-langkah penyetelan awal:
a. Setel keluaran air pada 80 tetes/menit dan Gas CO2 pada 20 gelembung/menit.
b. Keesokan harinya ukur PH air keluaran Ca Reactor dengan PH Meter digital yang sudah dikalibrasi. Targetnya PH air keluaran Ca Reactor berkisar antara 6,5 – 6,7 Kalau PH masih terlalu tinggi (pH > 6,7) perkecil keluaran air dari Ca Reactor, kalau PH terlalu rendah (pH < 6,5) perbesar keluaran airmya. Menambah atau mengurangi keluaran air Ca Reactor sebaiknya tidak lebih dari +/-5 tetes/menit. Tunggu semalam untuk mengukur ulang PH air keluaran Ca Reactor.
c. Periksa Alkalinity/KH dalam air akuarium kita. Kalau Alkalinity masih terlalu rendah (< 7 dKH) maka naikkan jumlah gelembung gas CO2 dan naikkan juga keluaran air dari Ca Reactor pada perbandingan yang tetap seperti semula sewaktu PH keluaran Ca Reactor berada di PH 6,5 – 6,7
d. Bagi yang menggunakan PH Probe monitor yang sudah di set pada PH berkisar 6,5 – 6,7 cukup setel gas CO2 pada 60 gelembung/menit selanjutnya tinggal atur keluaran air dari Ca Reactor.
e. Setelah penyetelan yang tepat didapatkan, monitor Alkalinity air laut di akuarium kita selama beberapa minggu. Apabila perlu lakukan penyetelan halus/fine tuning pada gas CO2 dan keluaran air sesuai kebutuhan.
f. Sebaiknya alkalinity air akuarium laut koral berkisar antara 7 – 8 dKH. Gunakan Alkalinity Test Kit yang berkualitas dan bisa dipercaya akurasinya.
Contoh Calcium Reactor & CO2 Basic Kit.
Didalam tabung Ca Reactor bisa diisi media tambahan yang berupa Magnesium Granul misal merk Grotech, tujuannya untuk mengganti Ion Magnesium yang kadarnya juga akan berkurang didalam air akuarium kita.
Untuk komentar dan diskusi wujudkan akuarium laut impian anda silahkan Klik disini
Salam:
Rimbu.