
Dear Reefer yang saya kagumi dan hormati
Saya ingin berbagi pengalaman mengenai pico saya, hal ini muncul karena banyaknya PM yang masuk ke tempat saya. Saya akan beberkan semuanya yang mengenai pengalaman saya (but still, I’m not the master yet)
Tujuan saya membuat article ini adalah sebagai berikut
1. Agar kita bertanggung jawab kepada biota yang kita pelihara
2. Agar kita tidak buang2 uang kedepannya
3. Rasa terima kasih saya kepada reefers disini yang telah membantu saya memberikan masukan2
Sebetetulnya saya belum seluruhnya menguasai pico, namun saya membaca di beberapa situs luar negri lebih dalam lagi yang mengemukan rahasia suksesnya pico di negara2 lain. Tentunya dari teman2 disini
Frankly, saya masih belajar dan belajar dan terus belajar mengenai Pico, dan akan mengungkapkan kiat2 nya untuk bermain pico yang terupdate kepada teman2 newbie di forum ini. Karena saya penasaran ingin menguasai ilmu PICO sebagai kepuasan batin saya yang sangat menantang saya.
Sebenarnya pico kalo dibilang repot, tidak seluruhnya benar, mungkin repot karena suka kelebihan dosis dalam memberikan dosisnya , maupun suhu ruangan yang panas (kalo saya kantornya memang AC yang dingin, jadi tidak perlu chiller)
Namun bisa dikoreksi dengan waterchange secara berkala agar memperbaiki parameter yang timpang maupun spike karena overdosed atau kekurangan unsur kimia alami-nya
Asal kita mendapat"feel" nya, maka kita tau bermain pico, tak kenal maka tak sayang bukan?
Saya akan menguraikan semua apa yang membuat keterbatasan ruangan tank dan volume air bisa mengontrol parameter2 air dengan logika2 yang kita semua miliki
Memang semakin besar semakin simple merawatnya dan semakin baik, karena kita “leave it to technology seperti sulfure reactor, skimmer, dll)
Pertanyaannya adalah:
1. Apakah Anda mau merawat yang tank besar2? ada plusnya(puas liatnya) dan minusnya(invest mahal)
2. Apakah Anda mau merawat yang tank kecil2 saja? ada plus(sangat portable) dan minusnya juga(repot sedikit)
Namun kembali lagi itu mengenai selera kebutuhan Anda mengenai marine tank
Pico merupakan "bermain seni" bagaikan layaknya hobby bermain "bonsai" sesuai selera dan aliran masing2.
oleh sebab itu pemilihan biotanya harus proposional, serta harus merencanakan pico nya akan bertema apa kedepannya. Briefly,harus thematik agar ada estetikanya dalam berkonsep
Dalam pico biota harus menyesuaikannya dengan ukuran aqua: artinya pilihan koral jangan yang aneh2 pemeliharaannya seperti sponge, polip matahari, seroja / karang2 yang rakus akan plankton dan tentunya jangan yang besar2 coralnya.
Harus yang bersimbiosis dengan alga yang tumbuh di permukan badan koral(zoo apagitu dehh saya lupa namanya
Janganmemilih coral yang heboh mengembangnya seperti doughnut, kolang kaling kembang, karang babut, anemon karang, anemon piring maupun xenia( resiko suka pico ya…)
Masih banyak kok koral2 yang lain yang tidak kalah cantiknya :wink: semisalnya jenis jamur, berbagai macam warna polyp, karang otak nanas2an, blastomosa bicolor, sinarina, cacing kipas natal dll
Koksekuensi Pico adalah kontak mati dengan sbb:
1. Ganti air 20% tiap minggunya untuk perang melawan nitrate :evil: , dan mengganti unsur2 kimia air laut yang minor (iodine,iodide,moly, dl) maklum ruang terbatas makanya masti sudah di absorb sama karangnya
2. Live rock 90% full caroline alga, cape banget nih nyarinya(cuman mesti sabar)
3. filter kimia buat untuk perangi phosphat dan silicate nya :evil: (nutrisinya diatom dan hair alga tuhh :evil: )
Jika anda semua sudah terpenuhi, maka sudah aman 80% ditangan Anda, tentu dengan cyling terlebih dahulu ya.. (biasanya 4 minggu, kalo saya 3 minngu 4 hari karena gak sabar
Pico merupakan "bermain seni" bagaikan hoby lainnya seperti "bonsai" sesuai selera masing2
oleh sebab itu pemilihan biotanya harus proposional, serta harus merencanakan pico nya akan bertema apa? thematik agar ada konsepnya yang jelas.
berikut contoh konsep saya "american beauty in african dessert" :wink: telah berumur 7 minggu (biota belum ada yang mati, dan semakin hari semakin mekar coral2 nya, ikan makin gesit dan rakus makan pelet sera yang sedikit saya haluskan)


spec filtrasi:
1. Filter atman hangon sama power head kecil
2. Filter Kimia: phosguards, seagel, purigen
3. Live rock 90% cured with coraline algae 2 buah LR yang kecil dan 1 buah LR medium
4. sand dengan tinggi 3-5 cm (ber-couture makin kanan makin tebal karena nempel sekat kantor agar view saya bagus liatnya dari kiri)
biota coral:
1. blastomosa merah ukuran M
2. satu lempeng jamur merahukuran M (saya pecah jadi dua lempengan)
3. satu lempeng jamur biru ukuran S
4. satu batu jamur strip hijau ukuan S (karena gak ada yang lempengan)
5. Polip pasir warna pink M
biota ikan
1. ikan dori satu ekor ukuran S
2. ikan goby clown fish kuning ukuran SS
3. Ikan nemo 2 ekor ukuran SS
4. Jabing bunglon ukuran L sudah loncat

5 udang pelet 2 buah ukuran SS udah RIP dimakan jabing bunglon sebelum sucide loncat

Maintance pico saya diatas saya adalah sebagai berikut:
1. Senin: campur Ca seujung kuku perempuan + setengah air aqua yang kecil (top up). pinjem kuku jarinya temen kantor saya yang perempuan hehehhe, alternatifnya beli aja baskin robin, minta sendok yang paling kecilnya :wink:
2. Rabu: campur Mg 1/4 sendok teh + setengah air aquabotol yang kecil (top up)
3. Hari Jumat campur reef buffer(carbonat) setengah ujung kuku perempuan+ setengah aqua botol yang kecil (top up)
4. Sabtu ganti air 25%, buat gantiin unsur minor(iodide, iodine, molybe apa gitu namanya lupa
5. hari apa saja(seminggu 2 x ) kucek2 filer kimianya: carbon, purigen, dan phosguards nya...(pas jam makan siang biasanya saya lakukan sendiri di pantry kantor)
6. seminggu 2 kali kasih coral food 1ml saja (kalo saya tiap hari Senin dan Kamis)
Selamat ber pico ria, semoga membantu memberikan inspirasi bagi Anda
namun kalo tanya lampu jangan ke saya ya....
sorry panjang banget hehehehhe…
Sincerely,
Iahman Moerid
YM/FB: ymoerid@yahoo.com / Iahman Moerid