Nah ni master diy tanpa selang hayo mainkan pak!!! :smt023 tunjukan karyanya! :wink: :mrgreen:chipacofish said:Minimal 1 bulan keatas kalo jalan dgn benar tuh CD baru menunjukkan hasilnya.
Salam
Nah ni master diy tanpa selang hayo mainkan pak!!! :smt023 tunjukan karyanya! :wink: :mrgreen:chipacofish said:Minimal 1 bulan keatas kalo jalan dgn benar tuh CD baru menunjukkan hasilnya.
Salam
chipacofish said:Minimal 1 bulan keatas kalo jalan dgn benar tuh CD baru menunjukkan hasilnya.
Salam
IkanNemo said:Nah ni master diy tanpa selang hayo mainkan pak!!! :smt023 tunjukan karyanya! :wink: :mrgreen:chipacofish said:Minimal 1 bulan keatas kalo jalan dgn benar tuh CD baru menunjukkan hasilnya.
Salam
agak maksa kayaknya neh pak chip...IkanNemo said:Photo donk photonya pak! :mrgreen:
grado labs said:punten numpang tanya dan pendapat :
saya dapet info dari ko ayong di kopo waktu saya ke tokonya tanya2 soal CD, singkat kata dia saranin lebih baik pakai alat yg menurut dia gambarannya sebagai berikut (sori ga ada fotonya, minus kamera, tapi saya gambarkan deskripsinya sedetail mungkin)., jadi alat ini juga berfungsi sebagai penekan nitrate katanya :
- 1 pipa dengan diameter sekitar +/-10cm, tinggi +/-35cm, dibagian bawah ditutup, dan atas juga ditutup rapat pakai dop yg ada dratnya.
- isi dari pipa : bagian bawah sulphur (butiran kuning) setinggi +/-20cm, diatas sulphur ada LR/karang jahe setinggi +/-10cm, jadi di atasnya ada ruang sisa yg kosong.
- pipa di samping bagian bawah dibolongin yg merupakan input air dari main tank menggunakan PH 520lph, dalam hal ini saya pasang PH di sekat samping tank saya di bagian return yg ke main tank (sekat terakhir).
- pada dop bagian atas dibolongin dan menggunakan dripper+selang yg merupakan output, dripnya di main tank., di drip pada tahap awal 1 drip/sec.
nah dari gambaran alat tersebut yg mau saya tanya :
1. apakah betul alat tersebut juga sebagai penekan nitrate ?.
2. apa plus minus dari alat tersebut.
3. ada yg bilang kalau ini sebetulnya sulfur reactor, bukan coil denitrator.
3. apakah penempatan alat tersebut di tank saya sebagaimana gambaran di bawah sudah tepat ?.
info :
1. size tank saya 80x40x40cm, dipotong sekat samping (ada 3 sekat) jadi main tank only sekitar 68x40x40cm.
2. baru running cycling 1 minggu 1/2.
3. rencana diisi sekitar max.5 ekor ikan dan LPS+polyp.
4. top up menggunakan kalkwasser yg dilarutkan air RO setiap malam 1 drip/sec.
5. minus test kit kecuali pengukur salinitas.
6. minus skimmer, disiasati dengan rajin2 ganti air nantinya.
7. gambaran sekat samping :
- air dari main tank ke sekat masuk masuk dari atas, isi sekat 1 (dari atas) : busa/kapas filter->karbon aktif->LR->under gravel (12x12cm).
- air dari sekat 1 masuk ke sekat 2 dari bawah, isi sekat 2 (dari bawah) : LR->rumput anggur merah.
- air dari sekat 2 masuk ke sekat 3 (sebagai return ke main tank) dari atas, isi sekat 3 : rowaphoss yg dibungkus kain dan digantung pada sekat 3, PH 1200lph dan PH untuk alat tersebut di atas.
sekali lagi mohon maaf ga ada fotonya, betul2 minus kamera.., kalau salah tempat mohon maaf biar nanti saya buka thread pada sub forum yg sesuai.
jawabn dari rekan2 sekalian sangat ditunggu... tq in advance.
salam,
erwin
Untuk nurunin kadar nitrat pak.Ozone said:ini alat utk apa seh?
Semakin panjang selangnya semakin besar drip yg bs dihasilkan, karna bakteri aerob mendapatkan waktu panjang tuk memproses oksigen menjadi nitrat sehingga proses pembentukan bakteri2 anaerob bs terjadi, kendalanya, terjadi kemungkinan clogging semakin besar pada selang yg panjang.andrea_8litz said:pny sy gak ada mslh udara yg terjebak bung toba..
sy jg krg mengerti knpa bisa ada udara terjebak..
kalo output CD saya tepat di dop atas, jd udara hmpr tidak ada yg terjebak..
kalo mslh drip sebaiknya tidak dinaikkan begitu drastis pak.
output sd harus tetap di drip 1 drip per detik agar bakteri anaerobnya bisa membuat koloni lebih banyak.
kalau keluaran cd udah 0mg/l nitrat, baru ditingkatkan jadi 2 drip per detik dan slnjutnya.
cuma nambahin koq! maksudnya panjang selangnya yg mempengaruhi jumlah dripnya.andrea_8litz said:makasih koreksinya pak nemo..
mksd sy jgn drip jgn ditingkatkan bgtu drastis, takutnya bakteri anaerob bakal terbawa arus atau mati.
trim's yahandrea_8litz said:wkakakakaka :lol:
mantap pak..
sekadar masukan aja pak, penyebab utama CD clog katanya krna detritus.
input CD sering kali masih membawa detritus..
buat pencegahan, bisa dgn menempatkan PH di ruang akhir sump, dmana air paling bersih.
makanya itu akhir sump sy msh suka ada debris2 sih :evil: lg di cari2 dulu knp.
nah, sy ada ide yg gak sengaja ketemu sbenarnya pak.
sy buat selang input cd agak panjang, jadi menjulur sampai ke lantai baru naik ke CD (CD sy di atas meja).
sbgai hasilnya, detritus bisa lumayan tertahan disana, skrg baru running 2 bulan, cukup bnyk detritus terlihat yg terperangkap dsana,. nanti sy bakal bersihkan dengan memompa balik (mundur) air di selang.
Iya itu jg lg dipikirkan, tanpa merusak media bakteri anaerobnya yg sdh jadi.
masukan kedua, ini buat kalau selang berada di luar CD atau galon.
ujung selang yg akan masuk ke CD, kalau bisa jangan di sambung langsung, kalau bisa pakai penghubung pak.
jadi antara selang yg diluar dengan selang di dalam CD tidak terhubung.
ini ditujukan buat maintenance kalau terjadi CD clog, shga selang bisa dipompa mundur.
setahu sy, clog biasanya terjadi di selang.
Iya itu jg lg dipikirkan, tanpa merusak media bakteri anaerobnya yg sdh jadi.
ke tiga, waktu baru running CD, ada yg menyarankan masukkan beberapa butir gula pasir.
gula pasir mengandung glukosa, makanan bakteri.
shga bisa lbh memacu pertumbuhan bakteri di CD.
yup, seperti enzim(energi) buat bakteri tsb
sekian, mohon koreksi kalau ada salah..
semoga membantu pak..![]()