oland26n1 said:Hi pak,
Dari yang pernah saya coba, tingkat keberhasilan paling tinggi ialah kalau bibit bakau sudah ada media sebelumnya (seperti lumpur dalam plastik hitam gitu).
Bibit dan medianya langsung dimasukan ke sump.
Kalau tidak ada medianya lebih baik dibuatkan tempat dulu dengan media pasir, baru di drip pakai air laut.
Setelah beberapa hari baru masukan ke sump.
Jangan lupa disiram daunnya ya pak.
oland26n1 said:Iya pak di drip pake air laut,
Bakau ini kan range salinitinya lebar, dia bisa hidup di air tawar dan air laut.
Kalau ternyata dia biasa di salinity rendah trus langsung masuk ke air laut dia bisa shock pak.
Jadi ada baiknya di drip dulu supaya dia ga shock.
Klo daun pake air tawar pak, sekedar di lap pake tissue yang dibasahin juga ok koq
Selama ini saya selalu expose ke matahari pak.
Sinar lampu juga bisa (ada contohnya di forum luar), hanya mungkin klo udah tinggi lampu harus di atur lagi pak.
Asal dia ga salinity shock dia akan hardy banget deh.
Saya aja jarang siram/lap daunnya dia fine" aja tuh.
Oh iya, klo akarnya baru tumbuh, jangan sampe patah pak.
Sekarang di frag tank ada 1 bakau hijau
Pengen pesen juga nih Bakau Merah sama ipan. :wink: :wink:
james albert said:Mas Oland.. minta foto sumpnya donk... mau contek2an... :smt003 :smt003 :smt003
oland26n1 said:Hai James,
Foto sump ada di page 42 dan 43.
Silahkan klo memang cocok
oland26n1 said:Hi pak,
Sejauh ini sih hal yang bapak sebutkan belum pernah terjadi di tank saya.
Perkiraan saya sih itu karena sisa lumpur dan zat berminyak dari akar/batang bakaunya.
Mungkin sementara bisa ditambah flow airnya pak supaya filmnya hilang dan aktifkan dulu karbon sampai air bening lagi.
Oh iya, bagian hijau di batang bakau jangan sampai kena air laut.
Daun akan tumbuh sekitar 1 bulan pak.
Idealnya 20liter air ada 1 bakau (kecil) nanti klo sudah besar perlahan bakaunya dikurangi.
Bakau mulai kelihatan bekerja dalam beberapa bulan kedepan (agak lama memang)
Semoga membantu