Almost All DIY 180 G SPS Tank

Register

BL

New Member
Bung Wong Banten Wrote:
Mantaaaaaaaaaaaaaaaaap
Usul,........kalau dibuatkan REMOTE oke banget tuh
And,...........kipas buat apa bung?.......evaporasi maikin kenceng dong?

Thanks Bung Wong Banten, emangnya TV harus pakai Wireless Remote segala :lol: :lol: :lol: , fungsinya cuma untuk naik turun Lampu MH kalau ada yang perlu dirapikan didalam Display Tank, jadi cukup pakai Swicth Manual yang ada diatas Box MH Controller.

Tank Display rencana bakal dibuatkan Canopy Acrylic, Jadi Exhaust Fan yang dikiri (tidak tampak pada foto) lebih ditujukan untuk meniup Box Rumah Lampu MH agar jangan terlalu panas, sedangkan yang kanan untuk membuang panas yang tertiup dari Exhaust Fan Kiri.

Untuk membuang panas didalam Canopy bagian atas akan pakai 4 Fan Cooling System punya Ocean Free dibagian kiri sebagai Air Inlet, sedangkan dibagian kanan atas didalam Canopy juga akan pakai 4 Fan Cooling System punya Ocean Free juga untuk Air Outlet.

Pak Harry wrote:
Hehehe, "ngerenyed" katingali Sunda-na, Pak BL. Hatur nuhun.

Oh "ngerenyed/nyetrum kecil" rupanya Bahasa Jawa dan Sunda cuma beda dihuruf akhir saja antara t dengan d :lol: :lol: :lol:
Asal jangan ngomong Gedang saja, pusing saya tuh waktu di Bandung karena yang diinginkan Pisang yang muncul Pepaya :lol: :lol: :lol:
Hatur Nuhun juga Pak Harry.

Salam:
BL.
 

BL

New Member
Buat semua teman-teman yang ikut merayakan,
saya mengucapkan:

:smt038 :smt041"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1428 H" :smt039 :smt026
Mohon Maaf Lahir dan Batin.


Rotifer Acrylic Containers
Terima kasih buat Pak Adrianto yang telah mau bersusah payah mengadakan Workshop tentang cara Kultur Rotifer.
Dari hasil mengikuti workshop, saya mencoba membuat Rotifer Acrylic Containers seperti pada foto dibawah ini.
Mudah-mudahan kedua wadah Acrylic ini bisa digunakan dengan benar.

RotifierContainer.jpg



Salam:
Rimbu.
 

BL

New Member
Bung kiev wrote:
Pak BL,

Itu container nya untuk keperluan kultur ato untuk feeding ke tank?

Container yang kiri untuk keperluan kultur dan feeding ke tank yang harus direstart setiap 15 hari sekali, sedangkan yang kanan dipakai untuk feeding ke tank kalau Container kiri sedang di restart kulturnya.


Layout Peralatan disamping kiri Sump & Refugia.
Disamping kiri Sump akan diletakkan Fluidizer Calcium Reactor, Rowaphos Fluidizer, Sulfur Denitrator dan Tangki Karbon Dioksida.
Tampak pada foto dibawah Pipa & Kran Feeder untuk ketiga alat sudah terpasang, demikian pula 1 bh Stop Kontak 4 lubang segaris untuk listrik Pompa Ca Reactor, Pompa Sulfur Denitrator dan Solenoid Valve Karbon Dioksida.

EquipmentLeftside.jpg



Layout Peralatan disamping kanan Sump & Refugia.
Disamping kanan Sump akan diletakkan 2 in 1 Dossing Pump untuk Iodide dan Strontium, Kalkwasser Stirrer, Single Injector Beckett Skimmer dan RO Water Tank yang belum dibuat diatas meja kecil.
Tampak pada foto dibawah 2 bh Pompa Resun MD 70 sudah duduk manis ditempatnya dimana 1 bh untuk Driver Skimmer dan 1 bh untuk Main Circulation, demikian pula sudah disiapkan 2 bh Stop Kontak 4 lubang segaris untuk listrik Chiller, Pompa Chiller, Dossing Pump, Pompa Sirkulasi, Pompa Skimmer dan Automatic Top Off Kalkwasser.

EquipmentRightside.jpg



Salam:
Rimbu.
 

BL

New Member
Sambil menunggu Tank Display dan Sump yang sedang dibuat dan tanpa maksud menggurui, saya hanya ingin sekedar berbagi pengalaman saya dalam hobby Aquarium Laut.

Kesalahan-kesalahan yang pernah saya buat pada 3 (tiga) Aqr Laut saya yang terdahulu.

* Berpikir bahwa yang penting ada Aqr, Sump dan Air Laut terlebih dahulu, peralatan bisa dibeli atau dipasang belakangan.

* Membuat Sump yang rumit seperti unit pengolah limbah.

* Tidak bisa mengatasi kadar Phosphate dan Nitrate yang tinggi.

* Berpikir bahwa LPS Tank lebih mudah dari SPS Tank, kenyataannya keduanya sama sulitnya, bedanya LPS lebih tahan banting sehingga tidak langsung mati kalau dimasukkan kedalam Aqr yang kurang memenuhi syarat, sedangkan SPS akan langsung mati dalam waktu singkat. Keduanya sama akan mati hanya saja jangka waktunya yang berbeda.

* Mengisi Aqr Laut secara Overloaded dan tidak memperhatikan kompatibilitas koral.

* Menyalakan Lampu semau gue diluar jam yang telah diatur dengan timer, sehingga mengganggu Biological Clock mahluk yang ada dalam Aqr.

* Tidak dengan konsisten menjaga parameter Air Aqr sehingga parameter kwalitas air menjadi berfluktuasi.

* Dengan berbagai alasan tidak melakukan penggantian air secara rutin karena menganggap Supplement akan bisa mengatasinya.

* Mencari informasi sepotong-sepotong sehingga tidak jelas ujung pangkalnya.


Apa dan bagaimana membuat dan mendesain Aqr kali ini.

* Menetapkan terlebih dahulu ingin Aqr Laut apa, akhirnya memilih Bare Bottom SPS Tank.

* Persyaratan SPS Tank yang harus dipenuhi:
Cahaya Kuat, Arus Kuat, Kadar Kalsium stabil tinggi, Parameter Air Laut yang stabil dan perlu penggantian Air Laut secara rutin, Kadar Phosphat dan Nitrate harus rendah. Mempertimbangkan hal-hal diatas menetapkan peralatan minimal yang harus ada.

* Menghitung Daya Listrik yang harus dialokasikan agar SPS Tank dan semua Peralatan yang ada dirumah agar tetap bisa berjalan tanpa saling menggangu.

* Menetapkan Lampu MH, Chiller dan semua peralatan yang diperlukan agar tidak melewati batas daya listrik yang dialokasikan untuk SPS Tank ini.

* Membuat desain Tank Display yang menurut saya ukurannya harus sesuai dengan kemampuan Lampu MH dan Chiller yang dipakai.

* Membuat desain Meja Aqr yang ukurannya bisa memuat Tank Display, Sump/Refugia dan semua peralatan yang akan dipasang.

* Membuat desain Sump/Refugia yang ukurannya sesuai dengan tempat yang tersedia.

* Membuat desain Layout peralatan sedemikian rupa sehingga tidak berantakan dan terlihat rapi.

* Sampai sejauh ini semuanya masih berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Masukan dan saran-saran dari teman-teman masih saya perlukan.

Salam:
BL.
 

@ntony !eonardo

Active Member
BL said:
* Membuat Sump yang rumit seperti unit pengolah limbah.
Hahahah.... kayak pabrik aje.Bisa dijelaskan Om, maksud rumitnya seperti apa? Dan apa perbedaannya dgn sump yg sekarang?



* Tidak bisa mengatasi kadar Phosphate dan Nitrate yang tinggi.
Karena alat yg kurang memadai atau karena filtrasi yg seperti penyaring limbah :lol:
atau mungkin nsw yg asal2 an or.....?





* Mengisi Aqr Laut secara Overloaded dan tidak memperhatikan kompatibilitas koral.
Overloaded n compatibilitas maksudnya :? ? Maaf Om krg jelas heheh... :cry:





* Menghitung Daya Listrik yang harus dialokasikan agar SPS Tank dan semua Peralatan yang ada dirumah agar tetap bisa berjalan tanpa saling menggangu.
Klo gak bisa dituntut warga se-RT ,ya kan?! Hehehe....




* Sampai sejauh ini semuanya masih berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Ok, smoga sukses sampai akhirnya. Klo hal yg direncanain mateng spt ini, ya peluang crashnya bisa ditekan seminim mungkin lha....
Masukan dan saran-saran dari teman-teman masih saya perlukan.
Hanya satu saran! Mohon segera diisi biota , klo waktunya dah tepat. Saya pnasaran banget nih heheh.....
Salam:
BL.
 

kiev

New Member
@ntony !eonardo said:
BL said:
* Mengisi Aqr Laut secara Overloaded dan tidak memperhatikan kompatibilitas koral.
Overloaded n compatibilitas maksudnya :? ? Maaf Om krg jelas heheh... :cry:
[kiev] mungkin maksudnya om BL - cmiiw - biota yang diisikan ke aquarium terlalu berlebihan dibandingkan dengan kapasitas aquarium-nya, baik dari segi space yang dibutuhkan koral untuk bisa mekar/tumbuh optimum, maupun dari segi kapasitas kemampuan system filtrasi untuk menjaga kondisi air agar selalu optimum bagi pertumbuhan biota. Klo kompatibilitas, mungkin maksudnya adalah cocok/tidak-nya suatu biota tertentu untuk dipelihara di satu aquarium yang sama dengan biota lainnya yang mungkin saja di alam-nya sana mereka itu sebenarnya saling serang.
Jadi mungkin intinya maksud om BL klo menurut tafsiran saya, klo kita mo masukin biota tertentu ke aquarium kita, mesti dilihat apakah kapasitas aquraium + system filtrasinya masih memungkinkan (tidak overloaded), masih ada space bagi koral/biota untuk bisa tumbuh dan berkembang optimum, serta bisa terjaga kecocokannya dengan biota lain agar tidak saling memusnahkan.
 

BL

New Member
Bung Leo wrote:

Hahahah.... kayak pabrik aje.Bisa dijelaskan Om, maksud rumitnya seperti apa? Dan apa perbedaannya dgn sump yg sekarang?

Sump yang terdahulu ukuran: 90,0 x 50,0 x 40,0 cm terbagi menjadi 8 ruang yang sulit dijelaskan maksudnya karena masih berpikir seperti mengolah Limbah Cair di pabrik.
Sump yang sekarang ukuran 110,0 x 62,0 x 50,0 cm hanya akan disekat jadi 4 ruang. Ruang I Water In dari Display dihisap Pompa Skimmer, Ruang II Air dari Skimmer, Ruang III Refugia, Ruang IV Air Bersih disirkulasi ke Display Tank.

Karena alat yg kurang memadai atau karena filtrasi yg seperti penyaring limbah
atau mungkin nsw yg asal2 an or.....?


Karena Refugia tidak bekerja maksimal akibat ukuran kurang sesuai juga ada salah dalam penggunaan jenis pasir serta ketebalannya dan tidak pakai Rowaphos Fluidizer dan Sulfur Denitrator.

Overloaded n compatibilitas maksudnya ? Maaf Om krg jelas heheh...

Apa yang diuraikan Bung Kiev sudah benar adanya, kita tidak bisa meletakkan Coral sebanyak yang kita mau agar Aqr bisa indah seperti didalam laut, disamping itu LPS seringkalai Tentakelnya saling sengat jadi ada yang tewas.

Hanya satu saran! Mohon segera diisi biota , klo waktunya dah tepat. Saya pnasaran banget nih heheh.....

Ada satu alat yang masih diriset dan belum selesai dibuat, jadi sabar saja karena masih perlu waktu membuatnya.

Salam:
BL.
 

kiev

New Member
BL said:
Karena Refugia tidak bekerja maksimal akibat ukuran kurang sesuai juga ada salah dalam penggunaan jenis pasir serta ketebalannya dan tidak pakai Rowaphos Fluidizer dan Sulfur Denitrator.
Pak BL, bisa kasih tau, jenis pasir apa yang pak BL katakan 'salah' tsb? Trus, jenis pasir yang 'benar' untuk refugium seperti apa?

Tks.
 

@ntony !eonardo

Active Member
BL said:
Sambil menunggu Tank Display dan Sump yang sedang dibuat dan tanpa maksud menggurui, saya hanya ingin sekedar berbagi pengalaman saya dalam hobby Aquarium Laut.

Kesalahan-kesalahan yang pernah saya buat pada 3 (tiga) Aqr Laut saya yang terdahulu.

* Berpikir bahwa yang penting ada Aqr, Sump dan Air Laut terlebih dahulu, peralatan bisa dibeli atau dipasang belakangan.

* Membuat Sump yang rumit seperti unit pengolah limbah.

* Tidak bisa mengatasi kadar Phosphate dan Nitrate yang tinggi.

* Berpikir bahwa LPS Tank lebih mudah dari SPS Tank, kenyataannya keduanya sama sulitnya, bedanya LPS lebih tahan banting sehingga tidak langsung mati kalau dimasukkan kedalam Aqr yang kurang memenuhi syarat, sedangkan SPS akan langsung mati dalam waktu singkat. Keduanya sama akan mati hanya saja jangka waktunya yang berbeda.

* Mengisi Aqr Laut secara Overloaded dan tidak memperhatikan kompatibilitas koral.



Salam:
BL.

Hehehehe....saya salah baca. Waduh kayaknya dari wkt iyu salah baca terus. Saya kira "air", makanya sy agak bingung apa hubungannya overloaded (air luber) dgn kompatibiltas. hehehehe........
Baru ngeh sekarang...
 

BL

New Member
Bung kiev wrote:
Pak BL, bisa kasih tau, jenis pasir apa yang pak BL katakan 'salah' tsb? Trus, jenis pasir yang 'benar' untuk refugium seperti apa?
Saya dulu menggunakan Pasir Bali yang bentuknya bulat dan ukurannya nyaris seragam dengan ketebalan hanya 10,0 cm.

Menurut Ronald L. Shimek, Ph, D.
Deep Sand Bed akan bisa bekerja dengan baik apabila mempunyai distribusi Ukuran Partikel Livesand sebagai berikut:
5 % Partikel ukuran > 1,0 mm.
10 % Partikel ukuran 0,5 - 1,0 mm.
15 % Partikel ukuran 0,25 - 0,5 mm.
30 % Partikel ukuran 0,125 - 0,25 mm.
40 % Partikel ukuran 0,0625 - 0,125 mm.

Banyaknya Livesand yang diperlukan minimal 10 % Berat dari Total Berat Air Aquarium dan Sump, lebih banyak Livesand yang digunakan akan lebih baik.

Salam:
BL.
 

BL

New Member
DIY 1" SCWD

Setelah membeli SCWD, melihat dan membaca Instruction Manual mulai timbul kekecewaan yang disebabkan hal-hal dibawah ini:
1. Lubang Water Inlet dan Outlet SCWD hanya mempunyai Diameter 1/2"
2. Disarankan memasang Kran pada Inlet SCWD untuk keperluan agar sewaktu Pompa dihidupkan posisi Kran harus kecil terlebih dahulu. Jadi artinya setiap kali Listrik Padam atau Pompa dimatikan kita harus menutup sedikit Kran ini dan membukanya kembali.
3. Disarankan menggunakan Pompa yang tekanannya maksimum 5,0 psi atau setara dengan Pompa yang mempunyai Total Head tidak lebih dari 3,0 m.
4. Air masuk ke SCWD harus ada Pre Filter.
Kesimpulannya SCWD asli lebih cocok digunakan untuk Aquarium yang Pompa Sirkulasinya tidak terlalu besar kapasitasnya.

Akibatnya setiap hari saya jadi makin kesel karena tidak sesuai dengan Plumbing dan Pompa yang telah disiapkan.

Akhirnya yang ada nekat mencoba membuat DIY 1" SCWD yang tidak perlu mengikuti saran-saran SCWD asli seperti yang tersebut diatas.

DIY 1" SCWD dicoba dengan Pompa Resun MD 70, hasilnya tampak seperti pada foto dibawah ini.

SCWDTest.jpg



Pada Foto paling atas tampak air mengalir kekiri.
Pada Foto tengah tampak air mengalir kekiri dan kekanan.
Pada Foto bawah tampak air mengalir kekanan.
Mudah-mudahan SCWD ini bisa tahan banting. Semoga saja.

Salam:
Rimbu.
 

BL

New Member
Bung Prince wrote:
Emang satu orang ini benar-benar luar biasa
Tapi gua masih nafsu sama kalk stirrer-nya...buatin dong

Jangan ngerayu gitu dong Prince saya jadi malu nih. Kalkwasser ini belum ketahuan bisa kerja baik atau tidak, jadi harus diuji coba dulu.
Satu lagi yang jadi masalah, Menteri Keuangan yang ada dirumah sudah tidak kasih saya izin kerja DIY lagi, karena pekerjaan utama jadi agak terganggu. Tentu saja kalau yang buat dipakai sendiri kagak bisa dilarang karena nanti minta tambah anggaran, bisa bingung dia ngaturnya, haa... haa... haa...

Kalau anda mau dengar komentar teman saya yang dikatakan ke teman saya yang lainnya, komentarnya begini:
BL bikin alat yang aneh-aneh (yang dimaksud salah satunya Kalkwasser Stirrer), katanya kalau alatnya rumit biar kelihatan pinter.

Dengar komentar begini saya tidak sakit hati kok dan dengan entengnya saya jawab, memang saya pinterkan? Teman saya cuma ketawa saja.

Sejujurnya dalam hati saya memang berpikir kembali, bahwa seharusnya Kalkwasser pakai Magnetic Stirrer jauh lebih simple, kalau perlu timer pasang saja Delay Timer seperti yang dilakukan teman saya.

Salam:
BL.
 

BL

New Member
Rotifer Acrylic Containers.

Rotifer Acrylic Containers ini sekarang sudah terpasang pada posisinya.

RotifierContainerReady.jpg



Wadah yang kanan untuk Kultur Rotifer yang harus direstart setiap 15 hari sekali. Untuk mengisi air sudah tersedia kotak diujung kanan atas yang berisi kapas filter rangkap lima. Bila Kultur sudah siap maka Kran atas disisi kiri akan dibuka setiap hari dan akan mengurangi 3 liter isi wadah ini dan langsung masuk ke Display Tank.
Kalau wadah kanan akan direstart Kran Atas dibuka dan ditampung didalam wadah yang bersih sebagai bibit Rotifer baru, kemudian tinggal membuka Kran bawah disisi kiri agar sisa 7 liter berpindah ke wadah kiri.

Kalau Kran disisi kanan bawah Wadah kiri dibuka maka isinya juga akan masuk ke Display Tank. Didalam Wadah yang kiri ini diharapkan Rotifer masih bisa bertahan selama 2 - 3 hari.

Kedua wadah ini isinya selalu diaerasi menggunakan Aerator.

Salam:
Rimbu.
 

kiev

New Member
@bro @ntony !eonardo

saya rasa ga akan ada potensi microbubble. karena aerasi disini tidak menggunakan airstone, tapi hanya pake selang aerator yang diatur jumlah bubble per detiknya ga banyak2. fungsi aerasi adalah selain agar ada supply oksigen, juga agar ada sedikit pergerakan/sirkulasi air dalam containernya.

cmiiw ya, Pak BL.
 

@ntony !eonardo

Active Member
@ B@p@k Kiev (bnyakan gw '@'nya hehe...)

Ap suplai o2 nya ckp kalo diatur spt itu? Gw sih kgk tll ngerti,cm kalo laju udara dr aerator dithn spt itu,bs ngrusak aeratornya gak?
Trimz.

S@l@m
 

kiev

New Member
bro @ntony !eonardo

klo sejauh praktek yang saya lakukan, untuk kultur rotifer ini memang tidak perlu aerasi yang kuat. dan sampe sekarang tidak ada masalah, tidak sampe crash sistem kultur-nya. metode ini seperti yang diajarkan Pak Guru Adrianto sewaktu workshop rotifera culture di Reefmaster waktu itu.

soal aerator-nya cepat rusak ato ga, mungkin klo masalahnya tinggal pake kapasitas aerator yang kecil saja, ga perlu besar2 sehingga klo jumlah aerasi yang keluar agak ditahan, tidak cepat merusak aeratornya.

cmiiw :)
 

Members online

No members online now.

Poll

  • Tim Air Laut Alami

    Votes: 29 43.3%
  • Tim ASW

    Votes: 38 56.7%

Forum statistics

Threads
7,188
Messages
197,449
Members
10,790
Latest member
nurdi
Top