DIY Coil Denitrator

IkanNemo

New Member
chipacofish said:
Minimal 1 bulan keatas kalo jalan dgn benar tuh CD baru menunjukkan hasilnya.
Salam
Nah ni master diy tanpa selang hayo mainkan pak!!! :smt023 tunjukan karyanya! :wink: :mrgreen:
 

Toba

Member
chipacofish said:
Minimal 1 bulan keatas kalo jalan dgn benar tuh CD baru menunjukkan hasilnya.

Salam

Siapppp~!!! menanti dan memantau :)

IkanNemo said:
chipacofish said:
Minimal 1 bulan keatas kalo jalan dgn benar tuh CD baru menunjukkan hasilnya.
Salam
Nah ni master diy tanpa selang hayo mainkan pak!!! :smt023 tunjukan karyanya! :wink: :mrgreen:

Wah beneran tanpa selang??? Mau liat doooong :D :D :D
 

chipaco

Active Member
Wah Pak Nemo..........spt yg sy katakan di Coil ini yg diberdayakan cm bakteri anaerob guna mengurai nitrat tidak termasuk bakteri aerob. Prinsip kerjanya bisa saya ambil dari penjelasan Pak E. (maaf Pak E sy pinjam teksnya).

anaerob
diagramnya sama saja sebenernya:
simpel karbon---respirasi-->energi, bedanya disini yang digunakan sebagai terminal elektron bukan si oksigen, tapi nitrat..

anaerob:
simpel karbon---respirasi(NO3-->N2)-->energi, energi digunakan untuk berkembang biak(disini juga ada export nitrat jadi massa bakteri, hanya saja kita tidak buang si bakteri, kita justru mau pertahankan populasinya), more bakteri, makin banyak nitrat diurai..

Bukankah CD sistem kerjanya anaerob dimana bakteri didalam tabung tidak memerlukan cahaya dan oksigen untuk berkembang biak tp memerlukan nitrat sebagai energinya.

Semoga dgn penjelasan diatas Pak Nemo ga penasaran lage.

Salam
 

IkanNemo

New Member
Yah udah gpp kalo gak! :smt105 cuma mo ngerti aja mumpung di tret ini kan.. :smt023 :mrgreen:
Ada member yg pingin tw kaya bro Toba diatas.. kalo ada yg efisien knp gak! :wink:
 

grado labs

New Member
punten numpang tanya dan pendapat :

saya dapet info dari ko ayong di kopo waktu saya ke tokonya tanya2 soal CD, singkat kata dia saranin lebih baik pakai alat yg menurut dia gambarannya sebagai berikut (sori ga ada fotonya, minus kamera, tapi saya gambarkan deskripsinya sedetail mungkin)., jadi alat ini juga berfungsi sebagai penekan nitrate katanya :

- 1 pipa dengan diameter sekitar +/-10cm, tinggi +/-35cm, dibagian bawah ditutup, dan atas juga ditutup rapat pakai dop yg ada dratnya.
- isi dari pipa : bagian bawah sulphur (butiran kuning) setinggi +/-20cm, diatas sulphur ada LR/karang jahe setinggi +/-10cm, jadi di atasnya ada ruang sisa yg kosong.
- pipa di samping bagian bawah dibolongin yg merupakan input air dari main tank menggunakan PH 520lph, dalam hal ini saya pasang PH di sekat samping tank saya di bagian return yg ke main tank (sekat terakhir).
- pada dop bagian atas dibolongin dan menggunakan dripper+selang yg merupakan output, dripnya di main tank., di drip pada tahap awal 1 drip/sec.

nah dari gambaran alat tersebut yg mau saya tanya :
1. apakah betul alat tersebut juga sebagai penekan nitrate ?.
2. apa plus minus dari alat tersebut.
3. ada yg bilang kalau ini sebetulnya sulfur reactor, bukan coil denitrator.
3. apakah penempatan alat tersebut di tank saya sebagaimana gambaran di bawah sudah tepat ?.

info :
1. size tank saya 80x40x40cm, dipotong sekat samping (ada 3 sekat) jadi main tank only sekitar 68x40x40cm.
2. baru running cycling 1 minggu 1/2.
3. rencana diisi sekitar max.5 ekor ikan dan LPS+polyp.
4. top up menggunakan kalkwasser yg dilarutkan air RO setiap malam 1 drip/sec.
5. minus test kit kecuali pengukur salinitas.
6. minus skimmer, disiasati dengan rajin2 ganti air nantinya.
7. gambaran sekat samping :
- air dari main tank ke sekat masuk masuk dari atas, isi sekat 1 (dari atas) : busa/kapas filter->karbon aktif->LR->under gravel (12x12cm).
- air dari sekat 1 masuk ke sekat 2 dari bawah, isi sekat 2 (dari bawah) : LR->rumput anggur merah.
- air dari sekat 2 masuk ke sekat 3 (sebagai return ke main tank) dari atas, isi sekat 3 : rowaphoss yg dibungkus kain dan digantung pada sekat 3, PH 1200lph dan PH untuk alat tersebut di atas.

sekali lagi mohon maaf ga ada fotonya, betul2 minus kamera.., kalau salah tempat mohon maaf biar nanti saya buka thread pada sub forum yg sesuai.

jawabn dari rekan2 sekalian sangat ditunggu... tq in advance.

salam,
erwin
 

Toba

Member
grado labs said:
punten numpang tanya dan pendapat :

saya dapet info dari ko ayong di kopo waktu saya ke tokonya tanya2 soal CD, singkat kata dia saranin lebih baik pakai alat yg menurut dia gambarannya sebagai berikut (sori ga ada fotonya, minus kamera, tapi saya gambarkan deskripsinya sedetail mungkin)., jadi alat ini juga berfungsi sebagai penekan nitrate katanya :

- 1 pipa dengan diameter sekitar +/-10cm, tinggi +/-35cm, dibagian bawah ditutup, dan atas juga ditutup rapat pakai dop yg ada dratnya.
- isi dari pipa : bagian bawah sulphur (butiran kuning) setinggi +/-20cm, diatas sulphur ada LR/karang jahe setinggi +/-10cm, jadi di atasnya ada ruang sisa yg kosong.
- pipa di samping bagian bawah dibolongin yg merupakan input air dari main tank menggunakan PH 520lph, dalam hal ini saya pasang PH di sekat samping tank saya di bagian return yg ke main tank (sekat terakhir).
- pada dop bagian atas dibolongin dan menggunakan dripper+selang yg merupakan output, dripnya di main tank., di drip pada tahap awal 1 drip/sec.

nah dari gambaran alat tersebut yg mau saya tanya :
1. apakah betul alat tersebut juga sebagai penekan nitrate ?.
2. apa plus minus dari alat tersebut.
3. ada yg bilang kalau ini sebetulnya sulfur reactor, bukan coil denitrator.
3. apakah penempatan alat tersebut di tank saya sebagaimana gambaran di bawah sudah tepat ?.

info :
1. size tank saya 80x40x40cm, dipotong sekat samping (ada 3 sekat) jadi main tank only sekitar 68x40x40cm.
2. baru running cycling 1 minggu 1/2.
3. rencana diisi sekitar max.5 ekor ikan dan LPS+polyp.
4. top up menggunakan kalkwasser yg dilarutkan air RO setiap malam 1 drip/sec.
5. minus test kit kecuali pengukur salinitas.
6. minus skimmer, disiasati dengan rajin2 ganti air nantinya.
7. gambaran sekat samping :
- air dari main tank ke sekat masuk masuk dari atas, isi sekat 1 (dari atas) : busa/kapas filter->karbon aktif->LR->under gravel (12x12cm).
- air dari sekat 1 masuk ke sekat 2 dari bawah, isi sekat 2 (dari bawah) : LR->rumput anggur merah.
- air dari sekat 2 masuk ke sekat 3 (sebagai return ke main tank) dari atas, isi sekat 3 : rowaphoss yg dibungkus kain dan digantung pada sekat 3, PH 1200lph dan PH untuk alat tersebut di atas.

sekali lagi mohon maaf ga ada fotonya, betul2 minus kamera.., kalau salah tempat mohon maaf biar nanti saya buka thread pada sub forum yg sesuai.

jawabn dari rekan2 sekalian sangat ditunggu... tq in advance.

salam,
erwin

Bro itu namanya sulphur denitrator, memang bisa pake itu ngilangin nitrat, CD ini alternatifnya. Udah ada postingnya sendiri, baik di bagian filter maupun DIY.

Dan untuk spek akuariumnya, sama persis kyk punya saya yang lama pak. Itu filter sampingnya masih nyedot dari bawah atau udah di modif? Ini tank lama saya : viewtopic.php?f=54&t=2911
 

Toba

Member
Ozone said:
ini alat utk apa seh?
Untuk nurunin kadar nitrat pak.

----
Lapooorrrrr

Setelah 12 hari jalan, hasil keluaran nitrat CD mulai jadi 25mg/l. Sedangkan main tank masih 50mg/l.

Malem ini gue cek dan udah bau kentut orang masuk angin, gw cek nitratnya dan hasilnya seperti gue tulis diatas. Drip dari yang 1 drip/sekon, sekarang jadi kira-kira 5 drip/sekon.

Masalah-masalah yang terjadi:
1. Hari kedua dop penutup atas bocor, kesalahan pengeleman. Akhirnya gue matiin dulu pumpnya, biar tekanan gak terlalu gede dan air gak ngerembes lagi di dop atas. Baru gue tembak pake lem leleh disekeliling dop, dan setelahnya gue 'taburkan' alteco.

2. Input dari maintank (atas), output ke sump (bawah). Ini bermasalah dengan gelembung udara yang terjebak di tabung jadi tertarik keluar, sehingga mengganggu drip. Sempat di akalain 2 kali bagian outlet di dop, tapi gagal.

  • IMG00077-20100427-2113.jpg

    Di dop dikasih itu tuh (lupa namanya), jadi di ujung selang nya gak pake infus lagi. Tetep aja gelembung udara ikut keluar.[/*:m:19z5hphl]
  • IMG00101-20100501-1451.jpg

    Di ujung itu tuh (lupa namanya), dikasih T aerator, dengan harapan gelembung udara nguap di tengah jalan, jelas gak ngaruh.[/*:m:19z5hphl]

Yang berhasil membuat gelembung udara tersebut tidak begitu banyak lagi keluarnya adalah dengan mengarahkan selang outlet ke atas, jadi keluarnya di main tank.

IMG00168-20100507-1115.jpg


3. Garam yang mengkristal hingga jadi lendir. Gue pencet-pencet ujung selangnya, dan setelan infus dilonggarin, baru habis itu seting drip lagi. Gue catat ketika 'kristal' garam ini mulai ada, keluaran CD mulai bau kentut.


--------
Momen test running:
IMG00062-20100425-0032.jpg

test sekalian ngisi air laut ke tabung.

IMG00063-20100425-0223.jpg

Setelah 1 jam 25 menit, baru air ngucur keluar. Isinya cuma setengah jerigen.
 

IkanNemo

New Member
Mungkin udara yg terjebak tsb bs dipancing dng mengarahkan selang outputnya ke arah atas kalo gak gitu udaranya msh terjebak di dlm selang, makanya cara kerja fluidizer begitu, tekanan air dari bawah kearah atas..
 

andrea_8litz

New Member
pny sy gak ada mslh udara yg terjebak bung toba..
sy jg krg mengerti knpa bisa ada udara terjebak..
kalo output CD saya tepat di dop atas, jd udara hmpr tidak ada yg terjebak..

kalo mslh drip sebaiknya tidak dinaikkan begitu drastis pak.
output sd harus tetap di drip 1 drip per detik agar bakteri anaerobnya bisa membuat koloni lebih banyak.
kalau keluaran cd udah 0mg/l nitrat, baru ditingkatkan jadi 2 drip per detik dan slnjutnya.
 

IkanNemo

New Member
andrea_8litz said:
pny sy gak ada mslh udara yg terjebak bung toba..
sy jg krg mengerti knpa bisa ada udara terjebak..
kalo output CD saya tepat di dop atas, jd udara hmpr tidak ada yg terjebak..

kalo mslh drip sebaiknya tidak dinaikkan begitu drastis pak.
output sd harus tetap di drip 1 drip per detik agar bakteri anaerobnya bisa membuat koloni lebih banyak.
kalau keluaran cd udah 0mg/l nitrat, baru ditingkatkan jadi 2 drip per detik dan slnjutnya.
Semakin panjang selangnya semakin besar drip yg bs dihasilkan, karna bakteri aerob mendapatkan waktu panjang tuk memproses oksigen menjadi nitrat sehingga proses pembentukan bakteri2 anaerob bs terjadi, kendalanya, terjadi kemungkinan clogging semakin besar pada selang yg panjang.

Udara terjebak dpt terjadi karna aliran udara naik slalu keatas tapi tertahan oleh media2 yg ada di dlm CD, cmiiw.
 

andrea_8litz

New Member
makasih koreksinya pak nemo..
mksd sy jgn drip jgn ditingkatkan bgtu drastis, takutnya bakteri anaerob bakal terbawa arus atau mati.
 

IkanNemo

New Member
andrea_8litz said:
makasih koreksinya pak nemo..
mksd sy jgn drip jgn ditingkatkan bgtu drastis, takutnya bakteri anaerob bakal terbawa arus atau mati.
cuma nambahin koq! maksudnya panjang selangnya yg mempengaruhi jumlah dripnya.
Bakteri anaerob mati bukan terbawa arus, kemungkinan bakteri aerob tidak sempat menghabiskan oksigen yg terbawa masuk ke media anaerob itu cmiiw. Sehingga oksigen masuk kedalam CD kalau drip dilonggarkan, bukannya bakteri ini menempel/menghuni pada media didlm CD tsb? betul jg, jgn drip lgs drastis di longgarkan.. bs habis tar bakteri anaerobnya :lol:
 

andrea_8litz

New Member
waduh, sama2 lagi jaga malam nih kita pak nemo... :lol:

ada juga bakteri anaerob yg hidup di selang pak, mgkn di bagian akhir2 selang..
selang yg udah kondisi anaerob.. kata orang bgtu..
sy setuju dgn pndapat pak nemo kalau oksigen blm sempat dihabiskan bakteri aerob, shga bakteri anaerob bakal mati.
 

IkanNemo

New Member
Hehe.. giliran piket :lol: sy piket mulu tiap mlm :mrgreen:

Berhubung lg mo bikin diy nyatol disini tapi pake galonan aja gak pake CD. banyak galon2 nganggur :lol: buat beli air..
 

andrea_8litz

New Member
wkakakakaka :lol:
mantap pak..
sekadar masukan aja pak, penyebab utama CD clog katanya krna detritus.
input CD sering kali masih membawa detritus..
buat pencegahan, bisa dgn menempatkan PH di ruang akhir sump, dmana air paling bersih.

nah, sy ada ide yg gak sengaja ketemu sbenarnya pak.
sy buat selang input cd agak panjang, jadi menjulur sampai ke lantai baru naik ke CD (CD sy di atas meja).
sbgai hasilnya, detritus bisa lumayan tertahan disana, skrg baru running 2 bulan, cukup bnyk detritus terlihat yg terperangkap dsana,. nanti sy bakal bersihkan dengan memompa balik (mundur) air di selang.

masukan kedua, ini buat kalau selang berada di luar CD atau galon.
ujung selang yg akan masuk ke CD, kalau bisa jangan di sambung langsung, kalau bisa pakai penghubung pak.
jadi antara selang yg diluar dengan selang di dalam CD tidak terhubung.
ini ditujukan buat maintenance kalau terjadi CD clog, shga selang bisa dipompa mundur.
setahu sy, clog biasanya terjadi di selang.

ke tiga, waktu baru running CD, ada yg menyarankan masukkan beberapa butir gula pasir.
gula pasir mengandung glukosa, makanan bakteri.
shga bisa lbh memacu pertumbuhan bakteri di CD.

sekian, mohon koreksi kalau ada salah..
semoga membantu pak.. :D
 

IkanNemo

New Member
andrea_8litz said:
wkakakakaka :lol:
mantap pak..
sekadar masukan aja pak, penyebab utama CD clog katanya krna detritus.
input CD sering kali masih membawa detritus..
buat pencegahan, bisa dgn menempatkan PH di ruang akhir sump, dmana air paling bersih.
makanya itu akhir sump sy msh suka ada debris2 sih :evil: lg di cari2 dulu knp.

nah, sy ada ide yg gak sengaja ketemu sbenarnya pak.
sy buat selang input cd agak panjang, jadi menjulur sampai ke lantai baru naik ke CD (CD sy di atas meja).
sbgai hasilnya, detritus bisa lumayan tertahan disana, skrg baru running 2 bulan, cukup bnyk detritus terlihat yg terperangkap dsana,. nanti sy bakal bersihkan dengan memompa balik (mundur) air di selang.
Iya itu jg lg dipikirkan, tanpa merusak media bakteri anaerobnya yg sdh jadi.

masukan kedua, ini buat kalau selang berada di luar CD atau galon.
ujung selang yg akan masuk ke CD, kalau bisa jangan di sambung langsung, kalau bisa pakai penghubung pak.
jadi antara selang yg diluar dengan selang di dalam CD tidak terhubung.
ini ditujukan buat maintenance kalau terjadi CD clog, shga selang bisa dipompa mundur.
setahu sy, clog biasanya terjadi di selang.
Iya itu jg lg dipikirkan, tanpa merusak media bakteri anaerobnya yg sdh jadi.

ke tiga, waktu baru running CD, ada yg menyarankan masukkan beberapa butir gula pasir.
gula pasir mengandung glukosa, makanan bakteri.
shga bisa lbh memacu pertumbuhan bakteri di CD.
yup, seperti enzim(energi) buat bakteri tsb

sekian, mohon koreksi kalau ada salah..
semoga membantu pak.. :D
trim's yah
Pilihan pake galon karna ujung atas galon melancip shg udara akan mulus naik keatas kedua luas medianya bs nangani bioload di tank gede pula ketiga murah karna ada medianya, cuma selangnya mo cari yg warna item(selang onderdil mobil)
:mrgreen:
 

Members online

No members online now.

Poll

  • Koral saja

    Votes: 0 0.0%
  • Ikan saja

    Votes: 0 0.0%
  • Koral + Ikan

    Votes: 8 100.0%

Forum statistics

Threads
7,156
Messages
197,270
Members
10,624
Latest member
VictorinaD
Top